Pasar Barang Antik Di Malang

Pasar Barang Antik Di Malang – – Pasar Comboran sebagai pusat penjualan barang bekas di Kota Malang memiliki sejarah panjang dan menarik untuk ditelusuri. Diketahui, pasar ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, tepatnya tahun 1900-an.

Pasar yang terletak di sekitar Jalan Moh Yamin, Jalan Irian Jaya, Jalan Halmahera hingga Jalan Besi, Kota Malang ini awalnya tidak dirancang sebagai pasar loak. Sebab, dulu kawasan Comboran merupakan kawasan perlintasan trem atau angkutan kereta api jarak dekat antar kawasan Malang yang dibangun Belanda.

Pasar Barang Antik Di Malang

“Kombinasi itu tidak dianggap sebagai pasar sejak awal. Jadi kita harus ingat bahwa dulu Malang memiliki alat transportasi yang disebut trem. Ini kereta penumpang jarak pendek, sekarang disebut kereta komuter,” kata Agung Buana, seorang pemerhati sejarah dan budaya dari kota Malang.

Pasar Klitikan Kota Lama Semarang, Tempat Wisata Surganya Pencinta Barang Antik

Trem ini dulunya memiliki rute Malang-Singosari dan Malang-Pakis-Tumpang. Sedangkan untuk Kota Malang, trem ini memiliki rute di Kawasan Blimbing, Jalan Kejaksaan Agung Suprapto, Kawasan Kayutangan, Alun-Alun Kota Malang hingga Jalan Halmahera. Sedangkan stasiun utamanya berada di kawasan Comboran yaitu stasiun trem Jagalan.

Keberadaan stasiun ini tentunya menjadikan kawasan Comboran sebagai lokasi target atau basis strategis pertunjukan masa itu. Seiring berjalannya waktu, puluhan bahkan ratusan pertunjukan berkumpul di area ini. Di sela-sela menunggu penumpang atau istirahat, kusir juga menyediakan makanan dan minuman untuk kudanya.

“Nah, kalau orang Jawa kasih airnya kuda namanya nyombor. Jadi kalau pas pentas, kudanya dikasih makan dan minum, istilahnya nyombor, jadi orang menyebutnya nyomboran. ,” jelasnya.

Seiring berjalannya waktu, para penumpang kereta api yang kebanyakan petani, tentu saja juga membawa barang-barang hasil pertaniannya. Mereka sering melakukan jual beli di stasiun sambil menunggu kereta datang. Akibatnya, tempat itu mulai muncul sebagai pasar petani.

Hut Ke 106 Tahun Kota Malang

Ketika terjadi perang dengan Jepang pada tahun 1942, banyak orang Belanda yang ditangkap dan ditahan oleh tentara Jepang.Pada waktu itu penduduk pribumi yang bekerja sebagai pembantu bagi warga Belanda mendapatkan barang peninggalan berupa pakaian dan perabot rumah tangga.

“Tapi ingat ketika Jepang tiba pada tahun 1942, pakaian sulit atau langka. Akhirnya pakaian-pakaian dari Belanda ini diperjualbelikan di daerah Comboran. Manggarai ada pasar pakaian bekas, itu Belanda dari tahun 1942 sampai 1945,” katanya.

Setelah bertukar pakaian bekas warga Belanda, penduduk pribumi pun mulai menjual perabot rumah tangga peninggalan Belanda. Keberadaan furnitur rumah Belanda kuno ini sudah berkembang sejak tahun 1950-an.

Sedangkan pada tahun 1960, di sebelah selatan kawasan Comboran, industri pergudangan dan perbengkelan juga mulai berkembang. Produk industri yang ditolak atau ditolak juga dijual oleh berbagai karyawan di pasar besi di kawasan Comboran.

Kolektor Benda Kuno Di Malang

“Setelah sekian lama, hal-hal kecil merayap ke dalam Comboran. Akhirnya, ada pasar pakaian bekas, peralatan, alat konstruksi dan peralatan bengkel, peralatan dan suku cadang kendaraan bermotor, ”katanya.

Pada tahun 1980-an, Pasar Comboran juga dikenal sebagai pusat barang antik dan merupakan pasar terbesar di Jawa Timur. Para pemburu barang antik dari Surabaya, Semarang, Solo, dan Yogyakarta pun kerap berkunjung ke Pasar Comboran.

“Jadi orang Surabaya, Semarang, Solo dan Jogja bilang kalau mau cari barang antik harus ke Comboran, sampai sekarang. Tapi sekarang yang jual barang antik jarang yang jual di Comboran, tapi di rumahnya di gang-gang sekitar,” terangnya.

Pasar ini juga dikenal sebagai pasar pencuri karena menjual berbagai barang bekas yang harganya murah namun kualitasnya masih sangat bagus.

Menengok Bisnis Barang Antik Di Jalan Surabaya

Di kawasan ini juga dibangun pasar di sisi barat dan timur sebelum tahun 2000. Namun sayangnya pasar ini tidak banyak diminati oleh masyarakat karena banyak yang memilih mencari barang bekas di sepanjang jalan di kawasan Comboran.

Previous Post Bensin Habis Saat Mudik, Pertamina Siapkan Jasa Pengiriman BBM Next Post Tergantung masyarakat, dari rakyat jelata hingga jenderal banyak yang kecewa. Pada trip kali ini saya akan mengajak anda ke tempat-tempat unik dan keren di Malang. Namanya “Pasar Comboran”, tempat yang terkenal dengan surganya barang bekas di Malang.

Terletak tepat di dekat stasiun Kota Lama, sangat mudah ditemukan. Lebih tepatnya berada di sekitar Jl.prof. M.Yamin, Jl.Irian Jaya dan Jl.Sartono SH. Di sepanjang jalan, kamu akan disambut deretan kios yang tentunya menawarkan berbagai kebutuhan dengan harga super murah.

Bagi masyarakat Ngalam (Malang), nama Comboran sudah tidak asing lagi karena tempat ini sudah ada sejak lama dan menjadi pusat perekonomian sekaligus alternatif belanja murah yang menjangkau semua lapisan masyarakat. Meski terlihat berantakan, lingkungannya cukup nyaman dengan nuansa tontonan langka yang jarang kita jumpai.

Pasar Nostalgia Berwisata Kuliner Sambil Melihat Barang Barang Antik

Tidak hanya barang bekas yang dijual di Comboran, tetapi juga barang baru dan berbagai barang lama (jadul) yang cocok untuk dikoleksi. Lalu apa saja yang bisa dibeli di Comboran? Ini memiliki beberapa blok besar yang memudahkan pembelian kami. Di antara mereka ada blok yang menjual sepeda pancal dan semua bagiannya.

Berbagai jenis merek sepeda akan Anda temukan mulai dari sepeda anak-anak hingga sepeda jenis MTB. Blok kedua menjual peralatan rumah tangga, di sini Anda akan menemukan berbagai macam alat pertukangan dan peralatan rumah tangga, tentunya dengan harga yang jauh lebih murah.

Blok ketiga yang paling dominan adalah blok suku cadang sepeda motor. Bagi pecinta mobil, blok ini merupakan tempat yang mendukung hobi mereka. Pasalnya, barang yang dijual selain murah juga terkadang langka dan sulit ditemukan di tempat lain. Atau ada yang mau beli helm murah bisa langsung ke IKP.

Selanjutnya yang keempat adalah blok peralatan elektronik yang dekat dengan jalur kereta api dan menjadi favorit saya. Barang yang dijual antara lain berbagai perlengkapan komputer, DVD, speaker, pompa, kipas angin, lampu, dan berbagai peralatan elektronik yang mungkin masih bisa digunakan.

Dampak Covid 19 Terhadap Pedagang Barang Antik Pasar Triwindu Surakarta

Selain keempat blok tersebut, juga terdapat kios-kios yang menjajakan berbagai barang antik seperti keris, batu akik dan berbagai barang jadul lainnya di spot-spot tertentu. Ada juga berbagai pakaian bekas yang layak ditawar.

Ada beberapa hal yang harus Anda persiapkan sebelum berwisata belanja di Pasar Comboran. Anda perlu mengetahui dengan baik barang mana yang ingin dicari, terutama referensi harga yang baru. Karena pedagang di Comboran biasanya menaikkan harga jual cukup tinggi jika tidak pandai menawar. Namun disinilah letak seninya, Anda bisa langsung mempraktekkan trading yang baik dan benar.

Karena sebagian besar barang yang Anda beli adalah sampah, Anda harus berhati-hati untuk memeriksa kondisi barang sebelum menyepakati harga. Jangan terburu-buru menentukan barang yang diincar karena banyak barang serupa yang bisa jadi lebih baik dan lebih murah. Nikmati berbelanja dan sesekali tawar-menawar untuk diskon 75% dari MSRP. Tingkatkan harga sedikit demi sedikit sampai Anda menutup kesepakatan. Dan yang terakhir adalah bersikap sopan, meskipun pada akhirnya kita tidak membelinya.

Menikmati keunikan Pasar Comboran merupakan pengalaman yang wajib Anda coba. Salah satu pengalaman keren yang saya alami adalah saat kereta api pengangkut oli melintasi lapak-lapak pedagang di kanan kiri rel blok elektronik, padahal transaksi jual beli sedang marak saat itu.

Spot Favorite Surga Belanja Di Malang • Chibi Sewa Motor Malang

Pada saat yang sama, pedagang menutup lapak yang menghalangi rel kereta api. Dan kemudian diikuti oleh semua orang yang secara otomatis pindah ke pinggir warung. Kereta melaju seolah tidak ada halangan dan setelah kereta melintas, aktivitas komersial kembali normal.

Kita dapat mengamati kehidupan sosial masyarakat Malang dimana kebaikan dan bahasa walikan merupakan ciri dari uang. Usai menelusuri deretan kios dagangan, Anda bisa melepas dahaga dengan es krim seharga dua ribu rupiah atau, untuk mengenyangkan perut, Anda bisa memesan mi pangsit legendaris seharga lima ribu rupiah saja. Sebagai saran, berkunjunglah ke Pasar Comboran di pagi hari. Diharapkan pemerintah lebih memperhatikan keberadaan Pasar Comboran dengan menata ulang dan menjadikan Comboran sebagai destinasi wisata belanja. Jangan hanya membaca artikel ini, buruan buat janjian untuk bersenang-senang di Pasar Comboran, Pasar Comboran Kota Malang merupakan salah satu tempat favorit bagi yang ingin mencari barang bekas atau barang antik dengan harga murah. Letak pasar Comboran yang cukup luas memungkinkan untuk menampung banyak pedagang dengan produk yang beragam.

Pasar Comboran ini membentang dari Jalan Prof. M.Yamin, Jalan Halmahera, Jalan Sartono SH hingga Jalan Irian Jaya. Di setiap ruas jalan tersebut terdapat pedagang yang menjajakan berbagai barang bekas.

Bagi para pembelanja, satu hal yang menonjol di Pasar Comboran adalah toko barang antik di Jalan Irian Jaya. Totok Nyarianto, seorang pedagang barang antik, mengatakan barang yang ditawarkan berasal dari pengrajin di Mojokerto.

Yakin Barang Koleksi Kamu Bisa Jadi Investasi? .:: Sikapi ::

“Kebanyakan yang saya jual disini adalah perajin dari Trowulan, Mojokerto dan beberapa barang lama saya,” kata Totok.

Pasar Comboran sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, tepatnya tahun 1900. Pasar ini awalnya tidak dianggap sebagai pasar loak. Hal ini karena kawasan Comboran merupakan perlintasan kereta api.

“Kombinasi itu tidak dianggap sebagai pasar sejak awal. Jadi kita harus ingat bahwa dulu Malang memiliki alat transportasi yang disebut trem. Ini adalah kereta penumpang jarak pendek, yang sekarang disebut komuter, ”kata Agung Buana, seorang pemerhati sejarah dan budaya di Kota Malang.

Karena stasiun ini menjadikan kawasan Comboran sebagai lokasi yang strategis untuk pertunjukkan masa itu. Seiring berjalannya waktu, belasan bahkan ratusan gigs terparkir di area tersebut untuk menunggu penumpang atau istirahat.

Pasar Triwindu Solo, Surganya Pencinta Barang Antik Dan Kuno [ Nurul Sufitri’s Blog ]

“Nah, kalau orang Jawa kasih airnya kuda namanya nyombor. Jadi waktu pementasan kumpul-kumpul, kuda-kuda itu diberi makan dan minum, itu namanya nyombor.

Pasar barang antik di semarang, pasar barang antik di solo, pasar barang antik solo, pasar barang antik di bandung, pasar barang antik di yogyakarta, pasar barang antik bandung, pasar barang antik jakarta, pasar barang antik jatinegara, pasar barang antik di surabaya, pasar barang antik di jogja, pasar barang antik di jakarta, pasar barang antik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *